Pusat Riset Konservasi Gajah dan Biodiversitas Hutan (PKGB) bekerjasama dengan Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan pengabdian masyarakat mengenai ”Pelatihan Budidaya Jamur dan Pengolahannya”. Kegiatan ini ditujukan bagi Remaja Putri Gampong Limpok Aceh Besar pada tanggal 12 Agustus 2023.
Kegiatan pelatihan diawali dengan pemberian kata sambutan dari Kepala PKGB, Dr. Abdullah, M.Si. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. ”Pengabdian masyarakat di Gampong Limpok Aceh Besar merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh lembaga PKGB dan Pendidikan Biologi USK untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di pedesaan. Tujuan utamanya adalah untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan pembangunan secara berkelanjutan di gampong-gampong”.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan berfokus untuk meningkatkan keterampilan perempuan di gampong sebagai agen perubahan. Keterampilan yang diasah pada pelatihan ini adalah keterampilan dalam mengolah dan memasak jamur, edukasi tentang jamur merang, dan dukungan untuk pengembangan usaha yang dapat dilakukan oleh perempuan. Dr. Abdullah, M.Si selanjutnya menyampaikan bahwa penting untuk menciptakan pendekatan yang berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pengabdian masyarakat di gampong. Kegiatan ini juga terselenggara berkat kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Pusat Riset Sawait dan Kelapa USK, Forestry Research Center (FRC), Jurusan Pendidikan Biologi FKIP, dan masyarakat gampong setempat sehingga dapat terselenggaranya kegiatan pelatihan ini dengan baik.
Pelatihan yang diberikan pada masyarakat dalam memanfaatkan budidaya jamur merupakan suatu langkah yang baik untuk mengedukasi mengenai potensi dan manfaat dari budidaya jamur. Budidaya jamur merupakan kegiatan pertanian yang menghasilkan jamur konsumsi, seperti jamur tiram, jamur merang, jamur kuping, dan lain sebagainya. Jamur memiliki nilai gizi yang tinggi, rendah lemak, serta dapat menjadi sumber protein nabati yang baik. Selain itu, budidaya jamur juga dapat menjadi alternatif usaha atau mata pencaharian. Bahan baku utama yang digunakan untuk budidaya jamur, seperti jamur merang tidak sulit untuk ditemukan, yaitu dengan memanfaatkan limbah dari alam seperti limbah bonggol sawit. Hal ini juga membantu mengurangi limbah sehingga zero waste yang dihasilkan.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan pengolahan jamur dipandu oleh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam pelatihan masyarakat mengenai budidaya jamur:
- Edukasi Dasar Tentang Jamur; Mulai dengan memberikan penjelasan tentang jenis-jenis jamur yang cocok untuk budidaya, serta nilai gizi dan manfaat kesehatan dari konsumsi jamur.
- Pengenalan Teknik Budidaya; Menjelaskan secara rinci teknik budidaya jamur, termasuk pemilihan media tanam, perawatan, pengendalian lingkungan (kelembaban, suhu, pencahayaan), dan sanitasi. Teknik yang tepat akan memastikan pertumbuhan jamur yang optimal.
- Demonstrasi Langsung; Melakukan demonstrasi praktik langsung mengenai proses budidaya jamur. Hal ini akan membantu peserta pelatihan untuk memahami langkah-langkah secara lebih visual dan interaktif.
- Praktik Mandiri; Setelah demonstrasi, memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk mencoba budidaya jamur secara mandiri dengan bimbingan. Ini membantu mereka merasakan proses nyata dan mengatasi kendala yang mungkin muncul.
- Penanganan dan Pascapanen; Menyertakan informasi tentang cara benar dalam memanen, menyimpan, dan mengolah jamur setelah panen. Penanganan yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas dan kesegaran jamur.
- Aspek Bisnis; Pelatihan ini juga bertujuan untuk memberi pemahaman bisnis, serta informasi tentang potensi pasar, harga, strategi pemasaran, dan manajemen usaha budidaya jamur.
- Kegunaan Limbah Organik; menjelaskan bagaimana limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk media tanam jamur, sehingga membantu mengurangi limbah organik dan menciptakan siklus produksi yang berkelanjutan.
- Kemitraan dan Jaringan; mengajak peserta untuk terlibat dalam kemitraan atau jaringan budidaya jamur, di mana mereka bisa berbagi pengetahuan, pengalaman, dan saling memberikan dukungan.
- Sosialisasi Manfaat Lingkungan; menekankan pada peserta bahwa budidaya jamur juga memiliki manfaat lingkungan, karena dapat membantu dalam daur ulang limbah organik dan mengurangi tekanan pada sumber daya alam.
- Monitoring dan Evaluasi; melakukan pemantauan terhadap peserta pelatihan setelah mereka mencoba budidaya jamur di rumah atau tempat usaha mereka. Berikan bimbingan lebih lanjut jika diperlukan dan evaluasi hasil yang telah dicapai.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat mengembangkan keterampilan baru, potensi usaha, serta kesadaran akan pentingnya memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan. Ketua divisi bisnis PKGB USK, Amirunnas, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan pengabdian berupa pelatihan pengolahan jamur hasil budidaya ini selaras dengan tujuan dari visi-misi PKGB dalam tujuan mengurangi interaksi negatif antara satwaliar dengan manusia. ”Pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan ekonomi masyarakat yang tinggal di dekat hutan atau bergantung pada sumber daya hutan. Pendekatan ini mengakui pentingnya menjaga keberlanjutan hutan sambil memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk mengembangkan mata pencaharian dan usaha yang berkelanjutan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan bukan hanya menguntungkan masyarakat lokal, tetapi juga penting untuk menjaga keberlanjutan hutan dan ekosistem dalam jangka panjang”.
Pusat Riset Konservasi Gajah dan Biodiversitas Hutan (PKGB) terus berkomitmen untuk turut andil dalam berbagai upaya yang dapat berkontribusi dalam kelestarian hewan dan biodiversitas hutan, serta masyarakat sekitar hutan dapat hidup berdampingan dengan alam. Hal ini bertujuan agar manusia dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa merusaknya sehingga sumber daya alam dapat digunakan secara terus menerus.
Penulis: Yuri Gagarin, S.Pd., M.Pd.
Editor: Cut Intan Evtia Nurina, S,Pd., M.Pd.