Mencegah Praktik Plagiasi, PKGB USK Melaksanakan Webinar Nasional tentang Regulasi, Pemanfaatan AI dan Aplikasi untuk Mencegah Plagiasi

Mencegah Praktik Plagiasi, PKGB USK Melaksanakan Webinar Nasional tentang Regulasi, Pemanfaatan AI dan Aplikasi untuk Mencegah Plagiasi

Pada hari Senin 11 September 2023, Pusat Riset Konservasi Gajah dan Biodiversitas Hutan Universitas Syiah Kuala (PKGB USK) melaksanakan kegiatan webinar nasional dengan tema “Mengungkap Plagiasi dan Pemanfaatan AI serta Aplikasi Mendeley dalam Penelitian Kualitatif”. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari Universitas Syiah Kuala, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Padang, Universitas Islam Negeri Syarif Kasim Riau, Universitas Malikussaleh, Universitas Serambi Mekkah, UIN Ar-Raniry, Universitas Indraprasta PGRI, dan Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe. Jumlah peserta yang hadir mencapai 220 orang.

Acara ini dibuka oleh MC selaku panitia dari PKGB, Ibu Cut Intan Evtia Nurina, M.Pd. Ia menyampaikan terima kasih kepada para peserta webinar yang telah hadir, diantaranya adalah mahasiswa serta Bapak/Ibu dosen dari berbagai universitas, ketua PKGB USK, dan ketua pusat riset lainnya dari USK yang antusias mengikuti kegiatan ini. Selanjutnya, ia mempersilakan Bapak Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. selaku ketua LPPM Universitas Syiah Kuala untuk memberikan kata sambutan sekaligus membuka pelaksanaan kegiatan.

Bapak Prof. Taufik memulai webinar dengan menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme ketiga narasumber: Prof. Dr. Ir. Akhyar, M.Eng, Bapak Rizaldy Hanifa, M.Pd, dan Bapak Hendra Yulisman, M.Pd. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Abdullah, M.Si., sebagai inisiator dan pendukung pelaksanaan webinar nasional ini. Mengingat relevansi tema webinar bagi peneliti, mahasiswa, dan profesional, Prof. Taufik berterima kasih kepada seluruh peserta, MC, dan profesional yang hadir. Mengenai isu plagiasi, beliau menekankan pentingnya edukasi, terutama terkait dengan keputusan terbaru dari Mendikbudristek, Bapak Nadiem Makarim, tentang penghapusan kewajiban penulisan skripsi bagi mahasiswa S1. Bapak Prof. Taufik juga mengangkat pentingnya etika dalam mensitasi baik tulisan maupun gambar. Mengingat perkembangan pesat teknologi AI seperti ChatGPT, beliau mengingatkan agar tidak terjebak penyalahgunaannya. Sebagai solusi, aplikasi Mendeley dinilai efektif dalam mengelola referensi dan menghindari plagiasi, serta memiliki beragam keuntungan lainnya. Menutup kata-katanya, Prof. Taufik berharap webinar ini memberikan manfaat bagi semua peserta.

Kata Sambutan sekaligus Pembukaan oleh Ketua LPPM USK, Bapak Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech.

Narasumber pertama adalah Prof. Dr. Ir. Akhyar, S.T., M.P., M.Eng, beliau merupakan dosen di Teknik Mesin USK dan Ketua Pusat Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Syiah Kuala. Beliau membahas lima topik besar, yaitu mengenai plagiat, PP HKI USK, hak cipta, paten, dan merek. Bapak Prof Akhyar menyatakan bahwa agar terhindar dari plagiasi, maka harus mencantumkan identitas atau sumber dari hasil karya orang lain. Oleh karena itu, perlu untuk memastikan orisinalitas tulisan dengan menggunakan berbagai aplikasi, misalnya Turnitin.

Bapak Prof AKhyar juga membahas mengenai banyak kasus plagiasi di Indonesia, misalnya paper retracted. Paper retracted terjadi karena adanya tulisan yang saat direview oleh publisher tidak ditemukan adanya pelanggaran dan disetujui untuk dipublikasikan. Namun beberapa waktu kemudian jika ada yang complain pada publisher, maka mereka akan mengecek apakah ada atau tidaknya pelanggaran. Sebelumnya publisher akan menghubungi penulis tulisan tersebut untuk memastikannya. Jika pelanggaran tersebut terbukti, maka publisher akan menjadikan tulisan tersebut retracted article dan masih tetap bisa diakses jurnal tersebut, bahkan ada database untuk retracted article. Oleh karena itu, hal ini berbahaya bagi penulis, bisa di-banned oleh publisher. Lebih lanjut, Bapak Prof Akhyar menyatakan pentingnya untuk melindungi karya intelektual kita (hak cipta, paten, merek, dan lain-lain) dengan mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Selain itu, beliau juga menjawab pertanyaan dari para peserta setelah pemaparan materi.

Bapak Prof. Dr. Ir. Akhyar, M.Eng menyampaikan informasi tentang retracted paper

Narasumber kedua adalah Bapak Rizaldy Hanifa, M.Pd, beliau merupakan dosen di Universitas Negeri Padang (UNP) jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang menyampaikan materi tentang “Penggunaan AI dalam Meningkatkan Kualitas Artikel Penelitian Kualitatif”. Adapun topik yang dibahas diantaranya adalah pengenalan penelitian kualitatif, karakteristik dan pendekatan penelitian kualitatif, metode pengumpulan data dan data analisis dari penelitian kualitatif, keuntungan dari penelitian kualitatif, dan tools AI yang dapat digunakan untuk membantu penelitian kualitatif.

Bapak Rizaldy menyatakan bahwa dengan adanya tools AI, proses menulis dapat berjalan dengan efisien. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan AI bukan berarti asal copy-paste saja, tapi tidak paham tentang apa yang dituliskan, dan saat ditanyakan tidak bisa mempertanggungjawabkannya. Jangan sampai memiliki mindset yang penting tulisannya selesai dan langsung mengambil hasil yang diberikan oleh AI. Dalam penggunaan ChatGPT misalnya, bisa membantu kita dalam mengembangkan ide atau brainstorming untuk menulis, namun isi tulisan sepenuhnya harus kita tuliskan sendiri, jangan mengandalkan teknologi AI secara utuh, termasuk saat mencari referensi, kita harus mencari sendiri jangan mengandalkan ChatGPT. Tulisan yang mengutip dari ChatGPT akan kelihatan jomplang meskipun dikutip sedikit di tengah-tengah tulisan, hal ini mengakibatkan antar kalimat menjadi tidak koheren dan berkaitan. ChatGPT boleh digunakan untuk brainstorming maupun membuat outline, namun secara keseluruhan harus kita pikirkan dan kerjakan sendiri agar tulisan yang dihasilkan berkualitas. ChatGPT juga dapat membantu untuk menghindari adanya grammatical error dalam sebuah tulisan, memadatkan atau membuat summary, dan rephrase sebuah tulisan. Selanjutnya, Bapak Rizaldy mendemonstrasikan cara penggunaan aplikasi AI, yaitu ChatGPT dan QuillBot untuk menunjukkan bagaimana caranya paraphrase sebuah tulisan menjadi lebih akademik dan juga menjawab pertanyaan dari peserta webinar.

Penyampaian Materi Kedua oleh Bapak Rizaldy Hanifa, S.Pd., M.Pd.

Narasumber ketiga adalah Bapak Hendra Yulisman, M.Pd., beliau adalah Mendeley Advisor dan editor untuk JBioED di Prodi Pendidikan Biologi USK dan JoTS PKGB USK. Beliau memaparkan materi tentang Penggunaan Mendeley untuk Menghindari Plagiasi dalam Penelitian Kualitatif. Adapun topik yang dibahas diantaranya adalah bagaimana Mendeley membantu dalam menghindari praktik plagiasi, pengenalan Mendeley dan mengapa harus menggunakan Mendeley. Selanjutnya, Bapak Hendra berfokus untuk meminta peserta untuk langsung praktek menggunakan Mendeley dan didemonstrasikan langsung oleh beliau. Sesi praktek para peserta dengan Bapak Hendra berlangsung interaktif karena para peserta bisa langsung menanyakan kendala yang mereka alami saat mereka menggunakan aplikasi Mendeley. “Penggunaan Mendeley membantu penulis dalam manajemen referensi, sehingga mereka bisa fokus untuk menulis artikel dengan kritis dan berkualitas,” ucap Bapak Hendra pada saat menyimpulkan materinya.

Penyampaian Materi Ketiga dari Bapak Hendra Yulisman, S.Pd., M.Pd.

Penulis: Cut Intan Evtia Nurina, S.Pd., M.Pd.,

Editor: Hendra Yulisman, S.Pd., M.Pd.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *